Humor

    Bayar Dimuka
    Sebagai istri yang penuh perhatian, Bu Tono meyakinkan suaminya pergi menemui dokter. Pak Tono menurut.
    Saat menunggu di kamar periksa, Pak Tono sedikit khawatir ketika dokter masuk. Memperhatikan kegelisahan pasiennya, hal pertama yang dilakukan dokter adalah menanyakan apa yang mengganggu sang pasien.
    "Yah," jawab Pak Tono. "Sepertinya saya semakin lupa. Saya tidak pernah yakin saya dapat mengingat di mana saya meletakkan mobil, atau apakah saya sudah menjawab surat, atau ke mana saya pergi, atau apa yang akan saya lakukan setelah saya sampai di sana , jika saya sampai di sana. Jadi, saya benar-benar membutuhkan bantuan Anda. Apa yang harus saya lakukan?"
    Dokter berpikir sejenak, lalu menjawab dengan suara yang paling ramah, "Tolong bayar sekarang."***

Lihat Entah Di Mana
      "Bagaimana permainan golfmu, sayang?" tanya seorang istri.
      "Yah, aku memukul dengan cukup baik, tapi penglihatanku menjadi sangat buruk sehingga aku tidak bisa melihat ke mana bola itu pergi."
      "Wajar, sayang. Usiamu kan sudah tujuh puluh dua tahun" kata istrinya. Lalu istrinya berkata lagi: "Mengapa kamu tidak mengajak adikku, Amir?"
      "Tapi dia juga hampir tujuh puluh dan bahkan tidak bermain golf lagi," protes Hasan, sang suami. 
      "Memang, tapi dia masih punya penglihatan yang sempurna. Dia pasti bisa mengawasi bolamu" kata sang istri.
     Keesokan harinya sang suami berangkat ke lapangan golf bersama adik iparnya. Hasan mengayun stik golf, memukul bola, dan bola itu melambung tinggi kemudian jatuh di atas hamparan rumput di kejauhan.
      "Apakah kamu melihat di mana bolanya jatuh?" tanya Hasan.
     "Ya," jawab Amir.
     "Di mana itu?" tanya Hasan sambil menatap ke kejauhan.
     "Saya lupa."***




Humor