Sambutan Paus Benedictus XVI
saat berkunjung ke Rumah Lansia (1)

Kunjungan ke Rumah Lansia Viva Gli Anziani (Long live the Elderly – komunitas St. Egidio), Roma, 12 Nov. 2012.

     “Saya datang kepada Anda sebagai Uskup Roma, tetapi juga sebagai orang tua yang mengunjungi teman-temannya. Akan berlebihan untuk mengatakan bahwa saya mengenal dengan baik kesulitan, masalah, dan keterbatasan zaman ini dan saya tahu bahwa banyak kesulitan ini lebih akut karena krisis ekonomi. Kadang-kadang, pada usia tertentu, seseorang mungkin melihat kembali nostalgia pada masa muda ketika kita masih segar dan merencanakan masa depan. Dengan demikian, kadang-kadang pandangan kita terselubung oleh kesedihan, melihat fase kehidupan ini sebagai saat matahari terbenam. Pagi ini, berbicara kepada semua orang tua dalam roh, meskipun saya sadar akan kesulitan yang ditimbulkan oleh usia kita, saya ingin memberi tahu Anda dengan keyakinan mendalam: menjadi tua itu indah! Di setiap fase kehidupan perlu untuk dapat menemukan kehadiran dan berkat dari Tuhan dan kekayaan yang dibawa. Kita tidak boleh membiarkan diri kita dipenjara oleh kesedihan! Kita elah menerima karunia umur panjang. Hidup itu indah bahkan pada usia kita, meskipun beberapa “sakit dan nyeri” dan beberapa keterbatasan. Di wajah kita mungkin selalu ada sukacita merasa dicintai oleh Tuhan dan bukan kesedihan.
     Dalam Alkitab umur panjang dianggap sebagai berkat Allah; hari ini berkat ini tersebar luas dan harus dilihat sebagai hadiah untuk menghargai dan memanfaatkannya. Dan seringkali masyarakat yang didominasi oleh logika efisiensi dan keuntungan tidak menerimanya demikian: sebaliknya sering menolaknya, melihat orang tua sebagai tidak produktif atau tidak berguna. Terlalu sering kita mendengar tentang penderitaan mereka yang terpinggirkan, yang hidup jauh dari rumah atau dalam kesendirian. Saya pikir harus ada komitmen yang lebih besar, dimulai dengan keluarga dan lembaga publik, untuk memastikan bahwa orang tua dapat tinggal di rumah mereka sendiri. Kebijaksanaan hidup, yang kita miliki, adalah kekayaan besar. Kualitas masyarakat, maksud saya dari peradaban, juga dinilai dari cara memperlakukan orang tua dan tempat yang diberikannya dalam kehidupan komunitas. Mereka yang memberi ruang bagi para lansia memberi ruang bagi kehidupan! Mereka yang menyambut kehidupan mengatakan selamat datang orang tua! ... Ketika hidup menjadi lemah, di tahun-tahun tua, ia tidak pernah kehilangan nilai dan martabatnya: setiap orang, pada setiap tahap kehidupan, diinginkan dan dicintai oleh Allah, masing-masing itu penting dan perlu. (Bersambung -klik di sini)***



Sambutan Paus Benedictus XVI <br/>saat berkunjung ke Rumah Lansia (1)