Humor (2)

Ia Menjawab Ya
      Seorang janda dan duda tua berpacaran selama sekitar lima tahun. Pria itu akhirnya memutuskan untuk memintanya menikah.
     Perempuan itu segera berkata: "Ya!".
     Keesokan paginya ketika terbangun, pria itu tidak bisa mengingat apa jawaban sang pacar! Pria itu bertanya-tanya dalam benaknya: "Apakah dia bahagia mendengar permintaan saya? Saya pikir begitu. Eh, tunggu. Tidak, dia memang tersenyum, tapi itu karena melihat saya lucu ..."
     Setelah sekitar satu jam mencoba mengingat tidak ada hasilnya, pria itu menelepon pacarnya. Walau merasa malu, dia tetap mengakui bahwa dia tidak ingat jawaban sang pacar untuk lamaran pernikahan.
     "Oh," kata perempuan itu, "Saya senang kau menelepon. Saya ingat mengatakan 'ya' pada seseorang, tapi saya tidak ingat siapa itu."***

Investasi Masa Depan
     Seorang mahasiswa yang menganggap generasinya hebat, dalam suatu perbincangan sedang menjelaskan kepada kakeknya yang duduk di sebelahnya mengapa mustahil generasi yang lebih tua untuk memahami generasinya yang lebih muda.
     "Kakek umbuh di zaman yang berbeda, sebenarnya hampir primitif," katanya dengan suara yang cukup keras bagi banyak orang di dekatnya. "Kami, orang-orang muda hari ini, tumbuh dengan televisi, pesawat jet, perjalanan ruang angkasa, pria berjalan di bulan, pesawat luar angkasa kami telah mengunjungi mars, kami memiliki energi nuklir, mobil listrik dan hidrogen, komputer berkecepatan cahaya, dan ... "
     Pemuda itu berhenti untuk meneguk es jeruknya ...
     Kesempatan itu digunakan sang kakek untuk mengatakan: "Kau tahu, Nak, kau benar. Kami tidak memiliki hal-hal itu ketika kami masih muda ... jadi kami menciptakan mereka. Sekarang, kau si bocah kecil sombong, apa yang dilakukan oleh generasimu sebagai investasi untuk generasi penerus bangsa?"***




Humor (2)