Home
» Bahagia
» Kiat Menjalani Masa Tua Tenang Tanpa Ganjalan (2)
Kiat Menjalani Masa Tua Tenang Tanpa Ganjalan (2)
Jangan menonton waktu berlalu. Waktu cepat berlalu. Masa produktif sudah lewat. Pada usia tua, tidak ada lagi pihak lain yang mau memberi pekerjaan. Waktu akan banyak tersedia. Manfaatkanlah waktu masa lansia secara bijaksana. Jangan berdiam diri menyaksikan waktu berlalu begitu saja. Selama kondisi fisik masih mendukung, lansia bisa ikut kegiatan rohani/keagamaan dan sosial, seperti berdoa bersama, menghadiri misa arwah, doa devosi, mengunjungi orang sakit, mengunjungi sesama lansia yang sendirian tak bisa lagi bergerak apa-apa, atau menjadi salah satu anggota tim kerja di paroki jika diperlukan.
Jadilah Penjaga Ingatan. Berbagi kebijaksanaan dan menjaga ingatan. Banyak kejadian yang serupa terjadi dalam perjalanan waktu. Kejadian terdahulu mirip dengan kejadian sekarang. Namun kejadian terdahulu hanya disaksikan dan dialami orang yang hadir dalam kejadian tersebut, entah sebagai penonton atau sebagai pelaku. Untuk masa kini, orang tersebut adalah lansia. Oleh sebab itu, orang yang lebih dapat belajar berbagai hal dari lansia yang menyaksikan atau mengalami kejadian terdahulu. Bagaimana kejadian terdahulu ditangani disertai pemaknaan, dapat diceritakan ulang oleh lansia. Apa yang diceritakan itu menjadi suatu kebijakan yang diwariskan. Hal yang sama dapat dilakukan jika yang dihadapi adalah suatu proses. Hanya lansia yang menyaksikan atau mengalami kejadian terdahulu yang bisa menceritakan proses itu. Dalam peran menceritakan proses semacam itu, lansia menjadi penjaga ingatan.
Menjadi panutan. Memberi nasihat dan bimbingan berharga bagi yang lebih muda berdasarkan pengalaman dan kebijakan yang dimiliki. Lansia dapat menjadi panutan melalui kesaksian tentang pengalaman hidup iman.