Biarkan Terjadi, Biarkan Berlalu

     Let it be. Biarkan terjadi. Let it goes. Biarkan  berlalu. Ungkapan tersebut mengajak siapa saja agar tidak usah mencemaskan apa yang akan terjadi. Begitu pula kalau sesuatu terjadi terjadi, biarlah sesuatu itu berlalu.
     Setiap hari dalam kehidupan, detik demi detik, selalu terjadi sesuatu. Tidak ada yang bisa menghentikan sesuatu terjadi apabila Tuhan telah menghendaki. Memang, kadang kita cemas sebelum sesuatu terjadi. Kita berpikir: jangan-jangan….. Daripada cemas menunggu sesuatu yang belum terjadi, lebih baik bersikap yang akan terjadi-terjadilah. Sikap ini membuat kita lebih tenang menghadapi perjalanan waktu dalam kehidupan.
     Kemudian, begitu sesuatu terjadi di luar dugaan kita atau sesatu terjadi tidak sepeti yang kita harapkan, sikap yang tepat adalah menerima apa adanya. Toh yang terjadi itu tidak dapat kita ubah. Lagi pula, kita tidak perlu menunggu lama. Sesuatu yang baru dan berbeda akan tejadi lagi segera, menggantikan yang telah terjadi.
      Membiarkan sesuatu terjadi membuat kita tidak perlu memasukkan kecemasan ke dalam keranjang bawaan. Keranjang bawaan seharusnya kita biarkan kosong seperti kita akan berbelanja ke pasar. Membiarkan sesuatu yang terjadi berlalu membuat kita tidak membawa-bawa kenangan tak enak. Biarlah sikap ketus pedagang di pasar saat kita menawar, kita tinggalkan di pasar. Tidak perlu kita bawa memperberat keranjang belanjaan saat pulang.***



<br/>Biarkan Terjadi, Biarkan Berlalu