Kesepian berbahaya bagi kesehatan siapa pun. Jika seseorang merasa kesepian - apakah Anda hidup sendiri atau bersama seseorang, punya banyak teman atau tidak sama sekali - Anda lebih mungkin menderita demensia atau depresi.
Lansia yang melaporkan merasa ditinggalkan dan terisolasi, menghadapi lebih banyak masalah bahkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi dan menaiki tangga. Mereka juga mati lebih awal daripada orang yang kurang kesepian.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang kesepian memiliki tingkat hormon stres yang lebih tinggi. Kondisi ini menyebabkan peradangan, atau pembengkakan, terkait dengan radang sendi dan diabetes. Studi lain menemukan lebih banyak antibodi untuk virus herpes tertentu pada orang yang kesepian, tanda stres dalam sistem kekebalan mereka.
Jadi tetaplah berteman atau buatlah teman baru. Berhenti merenung dan mengeluh karena tidak punya teman atau keluarga. Lakukan sesuatu sekarangjuga. Telepon seseorang dan aja dia melakukan sesuatu bersama-sama. Bisa hanya untuk sekadar santai, seperti mengundang seseorang untuk bertemu lalu makan siang, makan malam, atau makan bakso. Ulangi kencan semacam itu setiap minggu, kalau bisa, dengan orang yang berbeda.
Bisa juga mengajak orang lain menjadi relawan untuk membantu suatu kelompok, semisal di panti asuhan. Atau kalau melakukannya sendiri, cukup membantu seseorang yang membutuhkan pertolongan.
Kalau masih mampu belajar, ikuti les bahasa, atau les musik, atau les komputer. Di les semacam itu, Anda bisa sekelas dengan peserta yang lebih muda. Sukarelawan di sekolah umum setempat untuk tetap berhubungan dengan orang yang lebih muda. Ikut les seperti itu memungkinan Anda tertular semangat muda mereka.
Itu semua akan membuat anda tetap terhubung dengan orang lain. Pokoknya, jangan jalani hidup sendiri.***
