SURAT PAUS JOHN PAUL II KEPADA UMAT LANSIA 1999 (11)

Orang tua membantu kita melihat urusan manusia dengan kebijaksanaan yang lebih besar, karena perubahan hidup telah memberi mereka pengetahuan dan kedewasaan. Mereka adalah penjaga ingatan kolektif kita, dan dengan demikian menjadi para penerjemah istimewa dari tubuh idealisme dan nilai-nilai bersama yang mendukung dan memandu kehidupan di masyarakat. Mengecualikan orang tua berarti menyangkal masa lalu, di mana saat ini berakar kuat, atas nama modernitas tanpa ingatan. Justru karena pengalaman mereka yang matang, para lansia dapat menawarkan nasihat dan bimbingan berharga kepada anak muda.

Mengingat semua ini, tanda-tanda kelemahan manusia yang jelas terkait dengan usia lanjut menjadi sebuah panggilan untuk saling ketergantungan dan solidaritas yang sangat diperlukan yang menghubungkan generasi yang berbeda, karena setiap orang membutuhkan orang lain dan mengambil sesuatgu yang memperkaya batinnya dari karunia dan karisma dari semua orang.

Di sini refleksi seorang penyair yang saya sayangi adalah relevan: "Bukan hanya masa depan yang abadi, bukan masa depan saja! ... Memang, masa lalu juga adalah zaman keabadian: Tidak ada yang telah terjadi akan datang kembali hari ini seperti itu ... Itu akan kembali, tetapi sebagai Ide; itu tidak akan kembali sebagai dirinya sendiri. ”(17)





<br/>SURAT PAUS JOHN PAUL II KEPADA UMAT LANSIA 1999 (11)