Agar Otak Tetap Aktif

     Setiap lansia pasti menghadapi masa penuaan yang terus berlangsung mengikuti waktu. Fisik yang menua bukan hanya yang tampak luar.  Bagian tubuh sebelah dalam, termasuk otak, juga ikut menua. Sebagaiman bagian tubuh lain, otak juga perlu dikondisikan agar tetap aktif.
     Selama masa penuaan,  fungsi tubuh akan menurun perlahan-lahan. Kondisi tersebut akan membuka peluang datangnya berbagai penyakit. Selain itu, setiap lansia akan mengalami penyempitan di area hipokampus otak, area yang mengendalikan motivasi, memori, dan persepsi.
     Penyempitan itu bisa menimbulkan kerusakan yang memengaruhi motivasi, memori, dan persepsi. Semakin lama motivasi semakian lemah. Kekuatan memori juga menurun. Sementara persepsi berubah. Anak atau orang lain yang dikenal, tadinya dianggap baik, sekarang dianggap tidak baik. Yang paling membingunkan keluarga dekat lansia, yang bersangkutan sebelumnya dikenal penyabar, lama kelamaan menjadi rewel tidak sabaran, menjadi cerewet.
     Menghadapi proses penuaan semacam itu tidak perlu cemas. Yang penting, selalu berupaya menerima dan menyesuaikan diri dengan penurunan kondisi. Berupaya agar tetap sehat, bugar, dan aktif.  Selain itu, otak  perlu tetap dirangsang agar aktif.
     Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merangsang otak tetap akitf:
  • Penting mengupayak sering bertemu orang lain. Bertemu orang lain maksudnya bukan sekadar berjumpa, melainkan bertemu dan berbincang-biincang  Tak soal yang diomongkan ngalor-ngidul. Dengan mengobrol, otak dirangsang bekerja.
  • Sering menyanyi. Menyanyikan sepotong lagu bisa mengaktivasi semua bagian otak. Membaca teks lagu mengaktivasi otak kiri, menyanyikan sepotong lagu mengaktivasi otak kanan. Menyanyi juga mengaktivasi otak tengah yang mengontrol emosi, mengaktivasi otak bagian belakang yang mengendalikan gerak motorik. Menyanyi bersama dalam kelompok lebih baik, selain karena bisa saling meniru satu sama lain, juga bisa saling bergoyang dengan yang lain. 
  • Belajar dan bernynyi bersama cucu. Hidup bersama cucu yang masih balita adalah anugrah bagi lansia. Berlatih mengaktifkan otak dengan belajar bernyanyi atau belajar membaca bersama cucu sebenarnya lebih menguntungkan sang kakek atau nenek. Seilah, seolah yang diajari adalah sang cucu. Namun, sejatinya, sang kakek atau nenek justru sedang melakukan terapi otak bagi dirinya. 
  • Mempelajari sesuatu yang baru. Cara lain agar otak tetap bekerja bisa berupaya mempelajari sesuatu yang baru. Misalnya belajar bahasa asing, atau belajar membuat kerajinan tangan, atau belajar menanam tanaman hias di pekarangan. Pilih yang menarik minat agar tidak mudah bosan.***




<br/>Agar Otak Tetap Aktif