Humor (4)

Menerobos Tiga Kali
    Dua nenek, Surtinem dan Suminten sedang keluar mengendarai mobil. Sebenarnya tak satu pun dari mereka benar-benar bisa melihat dengan jelas petunjuk atau angka-angka di dasbor.
     Ketika sampai di persimpangan, lampu merah menyala namun mereka terus melaju. Suminten, yang duduk di sebelah Surtinem yang sedang menyetir,  berpikir, "Saya merasa kami seperti sedang tersesat, saya tidak tahu kami di jalan mana, tetapi saya bersumpah kami baru saja menerobos lampu merah."
    Beberapa menit kemudian, mereka melewati lampu merah lainnya. Suminten hampir pasti bahwa lampu sudah merah ketika mereka menerobos, tetapi masih agak segan menegur khawatir Surtinem mungkin akan marah. Jadi Suminten memutuskan untuk memberi sang sopir satu kesempatan terakhir.
    Ketika mereka mendekati persimpangan berikutnya, Suminten sungguh-sungguh memperhatikan apakah lampu merah sudah menyala atau tidak. Kali ini lampu itu memang menyala merah, tapi sama seperti di dua perempatan sebelumnya mereka tetap melaju.
    "Surtinem!" teriak Suminten. "Apakah kamu sadar kita telah menerobos 3 lampu merah berturut-turut? Kita bisa terbunuh!"
    "Oh, apakah saya mengemudi?" datang jawaban Surtinem.***

Seperti Bayi
     Dua lelaki tua duduk berdampingan di sebuah salon.
     Salah satu dari mereka berkata kepada yang lain, "Sekarang setelah berusia 75, apa yang kau rasakan?"
     "Jujur saja? Seperti bayi yang baru lahir!"
    "Kok bisa?"
    "Yah, saya  tidak punya gigi, tidak punya rambut, dan saya tidak bisa ngampet ngompol!"***
Klik untuk humor lain




Humor (4)